Kepastian Hukum Kausa Cerai Talak (Studi Ratio Legis Putusan No. 947/PDT.G/2023/PA. PDG)

Penulis

  • Iwan Setiawan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Kata Kunci:

Kepastian Hukum, Perceraian, Talak, Putusan, Pengadilan Agama

Abstrak

Tidak terdapat kesamaan tolak ukur untuk menjustifikasi/memaknai alasan cerai talak di dalam Pasal 19 huruf (f) PP 9/1975) jo. Pasal 116 huruf (f) KHI. Penelitian ini berfokus pada 3 Putusan Pengadilan agama Padang. Tujuan riset ini, menganalisis mengapa terjadi distingsi pada ketiga putusan tersebut ketika memaknai Pasal 19 huruf (f) PP 9/1975) jo. Pasal 116 huruf (f) KHI dan bagaimana kepastian hukum penafsiran Pasal 19 huruf (f) PP 9/1975) jo. Pasal 116 huruf (f) KHI. Riset ini menggunakan jenis penelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual, serta perbandingan. Riset ini menemukan bahwa Distingsi yang terjadi pada PA Padang-947, PTA Padang-4, Kasasi-448 disebabkan (1) perbedaan menggunakan rujukan premis mayor dalam membingkai pertimbangan, (2) kedudukan SEMA yang tidak “wajib” digunakan oleh hakim, (3) tidak adanya penafsiran yang seragam terkait kausa cerai talak, meskipun MA mengeluarkan SEMA. Kepastian hukum kausa cerai talak dapat terwujud, jika dilakukan perbaikan terhadap 2 dimensi yaitu: dimensi norma pengaturannya dan dimensi jenis PUU yang mengatur materi muatannya.

Referensi

A. Suadi, “Peranan Peradilan Agama Dalam Melindungi Hak Perempuan Dan Anak Melalui Putusan Yang Memihak Dan Dapat Dilaksanakan,” J. Huk. dan Peradil., vol. 7, no. 3, hal. 353, 2018, doi: 10.25216/jhp.7.3.2018.353-374.

A. Fatkhurohmah, M. Yunus, dan A. Hayatudin, “Perlindungan Hukum Bagi Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pada Perkara Cerai Gugat Di Pengadilan Agama Bandung,” J. Ris. Huk. Kel. Islam, vol. 3, no. 1, hal. 52–55, 2023, doi: 10.29313/jrhki.vi.2154.

A. I. Cahyani, “Peradilan Agama sebagai Penegak Hukum Islam di Indonesia,” J. Al-Qadau Peradil. dan Huk. Kel. Islam, vol. 6, no. 1, hal. 119, 2019, doi: 10.24252/al-qadau.v6i1.9483.

M. Hartini, “Cerai Talak Suami Non-Muslim di Pengadilan Agama,” Mimb. Huk. - Fak. Huk. Univ. Gadjah Mada, vol. 21, no. 1, hal. 127, 2012, doi: 10.22146/jmh.16250.

F. Fikri, S. Saidah, A. Aris, dan W. Wahidin, “Kontekstualisasi Cerai Talak dalam Fikih dan Hukum Nasional di Indonesia,” Al-Ulum, vol. 19, no. 1, hal. 151–170, 2019, doi: 10.30603/au.v19i1.643.

D. Yulianti, R. A. Abikusna, dan A. Shodikin, “Pembebanan Mut’ah Dan Nafkah ‘Iddah Pada Perkara Cerai Talak Dengan Putusan Verstek,” Mahkamah J. Kaji. Huk. Islam, vol. 5, no. 2, hal. 286, 2020, doi: 10.24235/mahkamah.v5i2.7285.

B. Dyana dan A. S. Shidiq, “Disparitas Putusan Hakim Terhadap Hak-Hak Istri Pasca Cerai Talak Raj ’ i,” J. Huku Islam Nusant., vol. 2, no. 1, hal. 15–26, 2014, [Daring]. Tersedia pada: Jurnal Hukum Islam Nusantara. Vol. 2, No. 1

A. Trigiyatno, “Suami Dipenjara Sebagai Alasan Cerai Gugat; Perspektif Fikih Dan Legislasi Negeri Muslim,” Arena Huk., vol. 14, no. 2, hal. 390–411, 2021, doi: 10.21776/ub.arenahukum.2021.01402.10.

R. N. Fauzi, “Cacat Badan Istri Sebagai Alasan Cerai Talak Di Pengadilan Agama Sleman Perspektif Hukum Islam (Analisis Putusan Nomor 784/Pdt.G/2019/PA. Smn),” Universitas Islam Indonesia, 2023.

M. Agung, “Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berkaitan Dengan Kompilasi Hukum Islam Serta Pengertian Dalam Pembahasannya,” Mahkamah Agung RI. Mahkamah Agung, Jakarta, hal. 1–489, 2011.

Nurbaeti, Erfandi, dan A. Muntadzhar, “Analisis Terhadap Tingkat Cerai Talak Di Pengadilan Agama Sungguminasa,” J. Islam. Const. Law, vol. 1, no. 1, hal. 120–145, 2024, [Daring]. Tersedia pada: https://journal.ppishk.org/index.php/jicl/article/view/305

F. N. Hidayah, “5 Faktor Tertinggi Penyebab Perceraian di Indonesia,” GoodStats, 2023. https://data.goodstats.id/statistic/5-faktor-tertinggi-penyebab-perceraian-di-indonesia-HLBgQ (diakses 27 November 2024).

M. R. I. Taufani, “5 Penyebab Perceraian Paling Banyak di RI, Ternyata Bukan Selingkuh,” CNBC Indonesia, 2024. https://www.cnbcindonesia.com/research/20240615093818-128-546846/5-penyebab-perceraian-paling-banyak-di-ri-ternyata-bukan-selingkuh (diakses 27 November 2024).

T. M. Zainuddin dan K. Madchaini, “Analisis Faktor Penyebab Perceraian dengan Alasan Perselisihan Terus-Menerus Perspektif Fikih Munakahat,” J. Huk. Kel. Islam, vol. 1, no. 1, hal. 1–18, 2022.

F. F. Helmy, “Implementasi Perselisihan Dan Pertengkaran Sebagai Alasan Perceraian Di Pengadilan Agama Semarang,” Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2015.

R. C. Asri, “Tinjuan Yuridis Gugatan Perceraian Akibat Ketidakharmonisan Dalam rumah Tangga (Studi Putusan mahkamah Agung Nomor 67 PK/AG/2010,” Universitas Jember, 2014.

F. Fality, M. D. Maroa, N. Hipan, dan M. I. Rays, “Perceraian Dengan Alasan Perselisihan Terus Menerus Akibat Istri Berbuat Nusyuz Berdasarkan putusan nomor 215/PDT.G/2012/PA.LWK,” J. Yustisiabel, vol. 8, no. 215, hal. 292–307, 2024.

E. Susylawati, “Perselisihan Dan Pertengkaran Sebagai Alasan Perceraian Di Pengadilan Agama,” Al Ihkam, vol. 3, no. 1, hal. 82–94, 1989.

M. Hayati, “Rekonstruksi Regulasi Alasan Pengajuan Perceraian Karena Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Berbasis Keadilan,” Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2023.

M. F. I. Suprapto, Ilmu Perundang-Undangan I: Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan, Edisi Revi. Yogyakarta: Kanisius, 2020.

F. Andrianto, “Kepastian Hukum dalam Politik Hukum di Indonesia,” Adm. Law Gov. J., vol. 3, no. 1, hal. 114–123, 2020, doi: 10.14710/alj.v3i1.114-123.

R. M. Hazmi, “Konstruksi Keadilan, Kepastian, dan Kemanfaatan Hukum dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 46P/HUM/2018,” Res Judicata, vol. 4, no. 1, hal. 23–45, 2018.

A. S. Jahar, R. M. Hazmi, dan N. Adhha, “Construction of Justice, Certainty, and Legal Use in the Decision of the Supreme Court Number 46 P/HUM/2018.,” J. Cita Huk., vol. 9, no. 1, Mar 2021, doi: 10.15408/jch.v9i1.11583.

T. T. P. Asmara, T. Murwadji, dan B. D. Nugroho, “Tanggung Jawab Pemilik Koperasi Pada Saat terjadi Kredit Macet Ditinjau Dari Teori Kepastian Hukum,” J. IUS Kaji. Huk. dan Keadilan, vol. 8, no. 1, hal. 109–126, 2020, doi: 10.29303/ius.v8i1.712.

H. Moho, “Penegakan Hukum Di Indonesia Menurut Aspek Kepastian Hukum, Keadilan, Dan Kemanfaatan,” J. War., vol. 59, no. 1, hal. 138–149, 2019.

M. D. Pane dan S. M. T. Situmeang, Asas-Asas Berpikir logika dalam Hukum, Cetakan Pe. Bandung: Penerbit Cakra, 2018.

Rudy, Konstitusionalisme Indonesia Buku I Dasar&Teori, Cetakan pe. Bandar Lampung: Pusat Kajian Konstitusi dan Peraturan Perundang-Undangan, 2013.

I. Mahdi, Hukum Tata Negara, Cetaaka I. Yogyakarta: Teras, 2011.

I. A. Cahyadi, “Kedudukan Surat Edaran Mahkamah Agung (SMA) Dalam Hukum Positif Di Indonesia,” J. Fak. Huk. Univ. Brawijaya Malang, vol. 1, no. 1, hal. 1–19, 2014.

R. Andhika Santoso, Elan Jaelani, dan Utang Rosidin, “Kedudukan dan Kekuatan Hukum Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) Dalam Hukum Positif Indonesia,” Depos. J. Publ. Ilmu Huk., vol. 1, no. 4, hal. 7–15, 2023, doi: 10.59581/deposisi.v1i4.1392.

M. Rihdo, Ishaq Maulana Sudur, Ahsandy Ramadhan Suardi, Satriya Pamungkas, dan Fauziyah Putri Meilinda, “Kedudukan Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) Dalam Perspektif Akademisi: Kekuatan Hukum, Ketetapan Dan Konsistensi, Pengaruh Terhadap Putusan Hukum,” USRAH J. Huk. Kel. Islam, vol. 4, no. 2, hal. 230–240, 2023, doi: 10.46773/usrah.v4i2.791.

P. M. Marzuki, Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana, 2013.

Y. Nurhayati, “Perdebatan Antara Metode Normatif Dengan Metode Empirik Dalam Penelitian Ilmu Hukum Ditinjau Dari Karakter, Fungsi, Dan Tujuan Ilmu Hukum,” Al-Adl J. Huk., vol. 5, no. 10, hal. 10–19, 2013, doi: 10.31602/al-adl.v5i10.191.

S. U. Firdaus, Muchsan, dan E. Nurbaningsih, “Pembatasan Hak Politik dalam Sistem Demokrasi Di Indonesia,” Universitas Gadjah Mada, 2016.

D. Rato, “Penelitian Hukum Paradigmatik: Memahami Perdebatan Metodelogi dalam Penelitian Hukum Sebagai Realitas.” Fa, Surabaya, hal. 1–15, 2013.

A. Z. Muhdlor, “Perkembangan Metodologi Penelitian Hukum,” J. Huk. dan Peradil., vol. 1, no. 2, hal. 190–206, 2012.

P. A. Padang, “Putusan Pengadilan Agama Padang Nomor 947/Pdt.G/2023/PA. Padang,” no. 1. Pengadilan Agama Padang, Padang, hal. 1–68, 2023.

P. T. A. Padang, “Putusan Pengadilan Tinggi Agama Padang Nomor 4/Pdt.G/2024/PTA.Pdg.” Pengadilan Tinggi Padang, Padang, hal. 1–21, 2024.

M. Agung, “Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 448K/Ag/2024.” Mahkamah Agung, Jakarta, hal. 1–7, 2024.

Y. Rohmadi dan W. Irmawati, Dasar-Dasar Logika, Cetakan I. Sukoharjo: Efudepress Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Surakarta, 2020. [Daring]. Tersedia pada: https://eprints.iain-surakarta.ac.id/5057/1/3. Dasar dasar Logika.pdf

M. Agung, “Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2013 Sebagai Pedman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan.” Mahkamah Agung, Jakarta, hal. 1–74, 2014.

M. Agung, “Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2022 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan,” Mahkamah Agung. Mahkamah Agung, Jakarta, hal. 1–16, 2022.

M. Agung, “Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2023 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan.” Mahkamah Agung, Jakarta, hal. 1–12, 2023.

I. Nurfaqih, “Asas Lex Superior, Lex Specialis, Dan Lex Posterior: Pemaknaan, Problematika, Dan Penggunaannya Dalam Penalaran Dan Argumentasi Hukum,” J. Legis. Indones., vol. 16, no. 3, hal. 305–325, 2020.

Shidarta, “Peragaan Pola Penalaran Hukum dalam Kajian Putusan Kasus Tanah Adat Kajian Putusan Nomor 22/PDT.G/2004/PN.AB,” J. Yudisial, vol. 3, no. 3, hal. 207–219, 2010.

Shidarta, “Membidik Penalaran Hakim Di Balik Skor ‘Kosong-Kosong’ Dalam Kasus Prita Mulyasari Kajian Putusan Nomor 300 K/Pdt/2010,” Yudisial, vol. 4, no. 3, hal. 251–261, 2011.

Shidarta, Hukum Penalaran dan Penalaran hukum Buku 1 Akar Filosofis, 1 ed., no. Meret. Yogyakarta: Genta Publishing, 2013.

I. Febriani, “Penalaran Hukum dan Penemuan Kebenaran,” Leg. J. Huk., vol. 12, no. 1, hal. 1–12, 2020, doi: 10.33087/legalitas.v12i1.190.

Unduhan

Diterbitkan

31-12-2024

Cara Mengutip

Setiawan, I. (2024). Kepastian Hukum Kausa Cerai Talak (Studi Ratio Legis Putusan No. 947/PDT.G/2023/PA. PDG). MALAKA LAW REVIEW, 2(1), 1–12. Diambil dari https://www.ejournal.ybpindo.or.id/index.php/malaka/article/view/96